Pasbar, - Dilihat rekam jejak dan pengalaman, pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Pasaman Barat Nomor urut 1, Yulianto-M. Ihpan merupakan paket komplit untuk dijadikan pimpinan tertinggi di daerah "Tuah Basamo" ini.
Tak bisa ditapik, dua tokoh ini memiliki rekam jejak yang mumpuni baik di legislatif maupun di eksekutif.
Bicara Yulianto, pria yang dikenal ramah dan bersahabat ini kiprahnya telah teruji di legislatif dan eksekutif.
Pria kelahiran 1963 itu pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Pasaman Barat periode 2009-2014. Lalu pada 2014-2015 menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Pasaman Barat.
Berbekal pengalaman itu, Yulianto diyakini sangat berpengalaman dari segi penetapan anggaran, legislasi dan harmonisasi tata kelola pemerintahan dan tata kelola keuangan.
Di eksekutif, Yulianto pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Pasaman Barat 2016-2018 mendampingi Alm Syahiran sebelumnya. Setelah itu dilanjutkan dengan menjadi Bupati Pasaman Barat pada 2019-2021.
Berbagai macam prestasi telah diraih Pasaman Barat di bawah kepemimpinannya mulai tingkat provinsi sampai tingkat nasional.
Pada Pilkada 2020, Yulianto kembali maju pada kontestasi berpasangan dengan seorang tokoh Pasaman Barat asal Kinali, Syafrial. Namun, keberuntungan belum berpihak sama pasangan ini.
Meskipun tidak menjadi pejabat lagi, Yulianto tidak berubah sedikitpun secara pergaulan dan menghargai orang lain.
Duduk di warung, pergi ke masjid, menghadiri setiap undangan dan menyambangi warga yang susah tetap berjalan seperti biasanya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Semua Sepakat Pemilu 2024
|
Bahkan, ketika bencana gempa melanda Pasaman Barat tepatnya di Kecamatan Talamau pada 2022, tokoh sekelas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat datang langsung menyambangi korban gempa.
Jejaring yang kuat ke pemerintah pusat ini tentu menjadi modal yang besar untuk menggaet dan pusat untuk pembangunan di Pasaman Barat kedepannya.
Apalagi AHY saat ini menjadi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Berbekal itulah masyarakat menginginkan Yulianto kembali memimpin Pasaman Barat kedepannya.
"Dorongan masyarakat inilah memantapkan saya kembali memberanikan diri maju kembali pada Pilkada 2024 ini. Saya yakin dengan kebersamaan, kita mampu membangun Pasaman Barat lebih baik dan maju kedepannya, " kata Yulianto yang diusung oleh Partai Demokrat ini.
Prestasi
Selama menjabat wakil bupati dan bupati Pasaman Barat sejumlah prestasi telah diraih Yulianto.
Diantara prestasinya berhasil merintis dan mendudukkan pondasi pemekaran nagari (desa) dari 19 menjadi 90 nagari.
Dengan kebersamaan dan kerja keras semua pihak pemekaran nagari tercapai dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di nagari.
Proses pemekaran nagari berjalan begitu panjang. Mulai dari sosialisasi, pembentukan tim pemekaran, penetapan batas desa, verifikasi, pembentukan peraturan daerah (Perda), nomor register sampai permintaan nomor kode desa ke Kemendagri.
Di masa akhir jabatan Yulianto sebagai Bupati Pasaman Barat pada awal 2021, berkas pemekaran nagari untuk proses kode desa sudah diantar langsung ke Kemendagri.
Prestasi lainnya cukup banyak. Diantaranya prestasi yang diraih adalah:
1. Penghargaan pelayanan publik lima terbaik tingkat nasional tahun 2018.
2. Penghargaan Kabupaten Sangat Inovatif tingkat nasional atau Innovative Government Award (IGA) 2020.
3. Peringkat pertama dua tahun berturut-turut pada penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi intervensi pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi tahun 2019 dan 2020 oleh Menteri Dalam Negeri
Baca juga:
Tony Rosyid: Gagal Dipukul, Anies Dirangkul
|
4. Penghargaan transparan dalam penggunaan dana desa Tahun 2020
5.Penghargaan tertinggi sebagai kabupaten sehat dengan merebut Swasti Saba Wistara pada 2017 dari Menteri Dalam Negeri melalui Menteri Kesehatan RI.
6. Penurunan angka kemiskinan dari 7, 93 persen pada tahun 2015 menjadi 7, 40 persen pada tahun 2016, dan pada tahun 2021 dapat menekan angka kemiskinan menjadi 5, 75 persen.
7 .Satya Bhakti Pratama dari PMI Sumbar sebagai pembina PMI terbaik ke II di Sumbar.
8. Penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kementerian Perhubungan Tahun 2017
9. Jorong tertinggal dapat dikurangi dari 23 jorong tertinggal menjadi 16 jorong tertinggal pada 2018.
10. PAD Pasaman Barat pada tahun 2017 meningkat menjadi Rp105 miliar yang sebelumnya pada tahun 2015 Rp69 Miliar.
11. Pada Infrastruktur jalan semenjak dari 2015 hingga 2017 Pemerintah sudah melaksanakan pengaspalan jalan kabupaten sepanjang 120 kilometer.
12. Meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dari 65, 26 pada tahun 2015 menjadi 66, 03 pada tahun 2016.
13. Penghargaan Manggala Karya Kencana Tingkat Nasional dari BKKBN.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pemilu Ditunda? No Way!
|
14. Predikat Pratama dalam penyelenggaraan kabupaten Layak Anak Tahun 2019
15.Penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Itu diantara prestasi yang diraih oleh Yulianto selama menjabat sebagai Wakil Bupati dan Bupati Pasaman Barat. Sebenarnya banyak sekali prestasi dan kinerjanya.
"Kakok tangan" nya membenahi daerah jelas terlihat dan dianugerahi berbagai piagam penghargaan baik provinsi maupun nasional.
Itulah sebagian "kakok tangan" dari Yulianto. Pemimpin yang memberikan dampak yang jelas. Tidak hanya "cuap-cuap", berbagai prestasi dan penghargaan mampu diraih dan dibuktikan melalui kinerja dan kapabilitasnya dalam memimpin.
Di mata Yulianto, program pusat adalah program yang harus dijalankan. Namun tentu juga ada program daerah harus bersinergi dengan provinsi dan pusat.
Untuk menjalankan berbagai program membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan bidang ilmunya.
Penempatan pejabat tidak bisa hanya berdasarkan suka atau tidak suka tetapi harus berdasarkan latar belakang pendidikannya sehingga pejabat yang bersangkutan paham dengan apa yang dikerjakannya. Juga harus memiliki jaringan ke provinsi dan pemerintah pusat.
M.Ihpan, Berpengalaman di Legislatif dan Punya kepekaan sosial
Calon Wakil Bupati M. Ihpan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selalu identik dengan sandal jepit. Kalau kita menyebutnya "Tarompa Japang".
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies dan Fenomena Capres 2024
|
Kalau turun kelapangan bertemu masyarakat, dia selalu memakai "Tarompa Japang".
Tidak ada sedikitpun sikap sombong dan jumawa dari pria asal Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang ini.
Sikap dan penampilannya yang sederhana inilah menjadikannya anggota DPRD Kabupaten Pasaman Barat dua periode berturut-turut dari tahun 2009 sampai 2019.
Kemudian M.Ihpan kelahiran 1979 ini juga menjadi anggota DPRD Provinsi Sumbar periode 2019-2024.
Berbekal pengalamannya di legislatif itulah M.Ihpan merupakan calon wakil bupati yang ideal mendampingi Yulianto menjadi pemimpin di Pasaman Barat lima tahun kedepan.
Selain memiliki rekam jejak yang mumpuni di legislatif. M. Ihpan juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
Sejak tahun 2019, dia telah mendirikan rumah singgah M. Ihpan di depan Rumah Sakit M Djamil Padang.
Bagi masyarakat Pasaman Barat yang pergi berobat ke RS M Djamil dipersilahkan menginap di rumah singgah M. Ihpan.
Masyarakat yang menginap di rumah singgah M Ihpan itu tidak dipungut biaya sedikitpun atau gratis.
"Program rumah singgah ini akan terus kita lanjutnya. Masih banyak saudara kita yang butuh bantuan, " kata M. Ihpan.
Melihat rekam jejak, prestasi, pengalaman (eksekutif dan legislatif) dan kepekaan sosial pasangan Yulianto-M.Ihpan yang memperoleh nomor urut 1 itu banyak yang menilai merupakan pasangan komplit untuk Pasaman Barat yang lebih baik dan maju.
Mengusung tag line "Mendengar, Bergerak dan Berdampak" kiranya sangat sesuai dengan rekam jejak dan karakter keduanya.
Mereka siap mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat, lalu bergerak bersama dan berdampak untuk kepentingan masyarakat.
Pasangan yang dikenal dengan pasangan Berlian (Bersama Yulianto - M. Ihpan) itu mengusung visi terwujudnya Pasaman Barat maju, sejahtera yang berkeadilan berlandaskan agama dan budaya.